Pendidikan
keluarga akan memfokuskan kepada pembentukan siswa berkarakter, dan budaya
berprestasi. Kedua tujuan itu akan dicapai melalui pendekatan terhadap
pengawas, dan penilik satuan pendidikan baik formal maupun non formal, sebagai
bagian dari menjalankan tugas dan fungsi yang strategis mengimplementasi
program penguatan kemitraan tri pusat pendidikan.
Hal
ini mengemuka saat Erman Syamsuddin,
Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, memberikan pengarahan mekanisme pendidikan keluarga pada acara
Penguatan Kemitraan Pendidikan Keluarga dengan Pemangku Kepentingan, di Sentul,
Bogor, sabtu malam (31/10/2015).
Menurut
Direktur Erman, sebelumnya, pola yang terjadi adalah guru itu memberikan
nilai-nilai budi pekerti di sekolah, dan orang tua pun memberikan pendidikan
keluarga sesuai dengan kearifan lokal yang dimiliki. “Selama ini tidak diawasi,
dan ditilik, sehingga sering terjadi tidak sinkron antara guru dengan orang tua
anak. Sehingga, kita bikin jalinannya supaya ada jalinan holistik untuk tujuan
tadi”, jelasnya.
Pendekatan
pembinaan karakter dan budaya prestasi akan berupa pemberian pemahaman kepada
orang tua yang tidak hanya di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), tapi
juga mencakup jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP),
sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK). “Selama ini
kan pembinaan karakter bertumpu di PAUD padahal pembinaan karakter tidak selesai
hanya di PAUD saja, ada SD, SMP, SMA dan SMK. Jadi, sasaran kita adalah peserta
didik atau keluarga peserta didik dari SD sampai SMK,” ujar Erman.
Di
lapangan, hasil pembinaan budi pekerti, dan berbudaya prestasi akan dilihat
dari raport peserta didik. “Dari raport, kita akan coba lihat perubahan sikap
dan prestasi anak. Jadi, apa yang dikerjakan guru di sekolah dapat dibaca guru
di rumah, dan apa yang diberikan orang tua di rumah dapat timbal balik
diketahui guru,” tutupnya.
Penguatan
Kemitraan Pendidikan Keluarga dengan Pemangku Kepentingan di Sentul Bogor ini
merupakan salah satu dari lima rangkaian penguatan kemitraan pendidikan
keluarga. Selama tiga hari, sejak tanggal 2 s.d 4 November 2015, para penilik,
pengawas, organisasi mitra dan dinas pendidikan provinsi berkumpul untuk
membahas pendekatan ideal untuk
pendidikan keluarga.
Posting Komentar