0
Dalam berbagai kesempatan Presiden Joko Widodo menegaskan perlu adanya sebuah gerakan serentak dalam membangun karakter bangsa, untuk mengubah cara pikir menjadi lebih baik, mandiri, berkarakter dan nasionalis. Dalam gagasan beliau, Presiden menegaskan bangsa ini perlu Revolusi Mental sebagai gerakan yang menciptakan paradigma, budaya politik, dan pendekatan nation building. Gerakan ini disebut lebih manusiawi, sesuai dengan budaya nusantara, bersahaja dan berkesinambungan.

Saripati dari Gerakan Revolusi Mental ada pada tiga komponen utama, yakni perlunya integritas, kerja keras dan gotong royong. Jika kita jabarkan kembali, dalam integritas ada nilai-nilai tentang jujur, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab. 

Di dalam kerja keras ada nilai-nilai luhur tentang etos kerja, daya saing, optimistis, inovatif dan produktif. Sedangkan jabaran nilai-nilai dari gotong royong ada kerjasama, solidaritas, komunal dan berorientasi pada kemaslahatan. Inilah karakter yang lengkap, yaitu memperhatikan karakter moral sekaligus karakter kinerja. Strategi internalisasi ketiga nilai ini diterapkan melalui jalur birokrasi, lembaga pendidikan, kelompok masyarakat, sektor swasta, hingga ke seluruh lapisan masyarakat. Inilah yang mendasari perlunya gerakan penumbuhan budi pekerti, yang selayaknya dilakukan serentak di seluruh sekolah di Tanah Air.

Sektor pendidikan adalah garda utama terbangunnya nilai-nilai karakter itu. Maka Kemendikbud, seluruh warga sekolah, dan para orangtua siswa atau walimurid perlu bergerak bersama membangun nilai-nilai karakter mulia melalui serangkaian ikhtiar peneladanan dan pembiasaan kepada para siswa. Karakter dan kebudayaan dibangun dari pembiasaan yang konsisten.

Ikhtiar pembiasaan ini kita jalankan melalui serangkaian kegiatan penumbuhan budi pekerti dalam keseharian seluruh warga sekolah. Beberapa kegiatan di antaranya bersifat wajib, namun tetap dengan ruang improvisasi di dalamnya. Beberapa kegiatan lain bersifat pilihan dan merupakan ruang bagi warga sekolah untuk bersama-sama menciptakan praktek-praktek baik pembiasaan budi pekerti. Di antara kegiatan wajib adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap akan memulai pembelajaran, membaca doa secara bersama-sama setiap akan memulai dan mengakhiri pembelajaran, dan dalam periode tertentu rutin melibatkan siswa dengan masyarakat sekitar lingkungan sekolah untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah nyata di lingkungan tersebut.

Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti tidak dapat dilakukan secara satu arah dan indoktrinatif dari guru kepada para siswa, namun merupakan gerakan bersama seluruh warga sekolah untuk saling memberikan keteladanan dan mendorong tumbuhnya nilai-nilai dan kebiasaan baik. Mari kita gali dan wujudkan nilainilai karakter bangsa ini secara konkret. Mari kita tumbuhkan insan-insan yang mandiri dan berkarakter. Revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo adalah tanggung jawab kita semua, utamanya kita sebagai insan pendidikan yang mendapatkan amanah pencerdasan kehidupan bangsa.

Saya menyambut baik penerbitan buku berjudul Beragam Jurus Pembudayaan Budi Pekerti Profil 18 Sekolah Dasar Berbudi Pekertioleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Harapan saya buku ini dapat disebarluaskan ke para pendidik dan menjadi pemantik awal bagi setiap pendidik untuk membangun praktek baiknya sendiri dan saling bertukar dengan pendidik yang lain. Saat seluruh elemen dalam ekosistem pendidikan bergerak bersama, maka ikhtiar Penumbuhan Budi Pekerti akan terasa lebih ringan, lebih semarak dan lebih cepat terwujud.

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Anies Baswedan

Ebook selengkapnya dapat diunduh pada tautan sumber artikel berikut di Direktorat Pembinaan SD.

Posting Komentar

 
Top